PBNU soal Wacana Libur Sekolah selama Ramadan: Harus Dibarengi Program dan Kegiatan Keagamaan

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) telah mengeluarkan pernyataan terkait wacana libur sekolah selama bulan Ramadan. Dalam pernyataan tersebut, PBNU menegaskan bahwa jika memang ada kebijakan untuk memberikan libur sekolah selama bulan suci Ramadan, maka hal tersebut harus dibarengi dengan program dan kegiatan keagamaan yang dapat memperkuat keimanan dan ketakwaan siswa.

Menjelang bulan Ramadan, banyak pihak yang mengusulkan untuk memberikan libur sekolah agar siswa dapat lebih fokus dalam menjalankan ibadah selama bulan yang penuh berkah ini. Namun, PBNU menekankan pentingnya tidak hanya memberikan libur sekolah saja, tetapi juga memberikan program dan kegiatan keagamaan yang dapat memperkuat akidah dan amal ibadah siswa.

Menurut PBNU, libur sekolah selama Ramadan seharusnya tidak hanya dimanfaatkan untuk beristirahat dan bersantai, tetapi juga sebagai kesempatan untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan siswa. Dengan adanya program dan kegiatan keagamaan seperti tadarus Al-Qur’an, kajian agama, dan kegiatan-kegiatan lain yang bersifat keagamaan, diharapkan siswa dapat lebih mendalami ajaran Islam dan menjalankan ibadah dengan lebih khusyuk.

Selain itu, PBNU juga menekankan pentingnya peran orangtua dan guru dalam mendampingi siswa dalam menjalankan program dan kegiatan keagamaan selama libur sekolah. Orangtua dan guru diharapkan dapat memberikan pembinaan dan bimbingan yang baik sehingga siswa dapat memahami dan menghayati ajaran agama dengan baik.

Dengan adanya program dan kegiatan keagamaan selama libur sekolah, diharapkan siswa dapat lebih memahami dan menghayati ajaran Islam, serta menjalankan ibadah dengan lebih baik. Hal ini juga dapat menjadi bentuk dukungan dari PBNU dalam upaya memperkuat keimanan dan ketakwaan generasi muda sebagai kader-kader Islam yang tangguh dan berkualitas.